Sabtu, 30 Januari 2010

Mau Dihukum Cambuk, 3 Penjudi Kabur

Rencana pelaksanaan hukuman di halaman Masjid Kota Jantho, Aceh Besar, Jumat (30/1).

Empat orang, yaitu Syahrul (40), Supriadi (27), Erijal (21) dan Armaidi (35) tertangkap melakukan judi. Karenanya, mereka harus menjalani hukuman cambuk.

Hukuman cambuk ini merupakan putusan sidang Mahkamah Syariah Jantho, Kamis (28/1) yang memvonis keempatnya mendapat hukuman cambuk masing-masing sebanyak enam kali.

Tapi, saat algojo mau melaksanakan hukuman, tiga pelaku maisir (judi) kabur. Menurut keterangan yang dihimpun, petugas penjaga sel Kejaksaan Negeri Kota Jantho, lalai.

Petugas sempat menyusuri sekitar ibukota Kabupaten Aceh Besar untuk menacari tiga orang itu. Namun gagal ditemukan hingga pelaksaan hukuman cambuk terhadap Syahrul, berlangsung.

Usai dicambuk, Syahrul langsung dinaikkan ke atas mobil ambulan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara itu sang algojo yang mukanya ditutupi cadar, dikawal petugas ke dalam mobil...news-complete (31/01)

Jumat, 29 Januari 2010

30 - 01 - 2010

Malam itu ornag akan sangat mudah melihat fitur-fitur bulan mengingat kondisi langit yang sangat terang. Ini adalah bulan purnama pertama di tahun 2010, juga dikenal sebagai bulan serigala, berdasarkan budaya AS yang meyakini, serigala lapar melolong pada bulan purnama pada malam-malam musim dingin. Setiap bulan membawa nama yang berbeda untuk bulan purnama.

Tapi kenapa bulan ini akan lebih besar daripada yang lain?

Bulan, rata-rata berjarak 238.855 mil (384.400 km) dari Bumi. Orbit bulan yang mengitari Bumi yang menyebabkannya harus melalui semua tahapan sekali setiap 29,5 hari - bukan lingkaran sempurna, tapi elips. Satu kali orbit jaraknya 31.070 mil (50.000 km) lebih dekat daripada yang lain. Jadi, dalam setiap orbit, bulan merupakan titik paling dekat dengan bumi yang disebut perigee. Sekali atau dua kali setahun, perigee muncul bertepatan dengan bulan purnama.

Karena itu malam ini bulan akan lebih besar dan terang daripada bulan purnama lain dalam setahun. Malam ini akan menjadi sekitar 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang daripada bulan purnama biasa, menurut Spaceweather.com.

Sebagai suatu bonus, Mars akan berada di kiri bulan malam ini terlihat berwarna merah seperti bintang.

Banyak orang memperkirakan bulan purnama ini menyebabkan perilaku aneh di antara hewan dan bahkan manusia.

Bahkan, beberapa studi selama bertahun-tahun telah mencoba untuk mengaitkan fase lunar ini dengan kelahiran, serangan jantung, kematian, bunuh diri, kekerasan, penerimaan suaka dan serangan epilepsi, dan banyak lagi. Kaitan itu belum tahu ada atau tidak.

Bulan memang memiliki beberapa efek aneh ke planet bumi, dan ada fakta lain yang disebabkan bulan prunama, di mana bulan purnama perigee ini menyebabkan pasang di laut karena menarik bulan ke bumi sehingga menciptakan pasang surut dalam kerak planet, bukan hanya di laut. Pantai juga lebih terpolusi saat bulan purnama, karena air pasang lebih tinggi. Pada kenyataannya, tidak ada yang namanya bulan purnama. Bulan purnama terjadi ketika matahari, bumi dan bulan semua hampir sebaris. Jika mereka benar-benar sejajar, Bumi melemparkan sebuah bayangan di bulan dan ada gerhana bulan total.... news-complete.blogspot.com

Rabu, 27 Januari 2010

Garuda di Dadaku, Kini Sampai Perut

Beberapa hari terakhir lambang Garuda Pancasila tanpa alasan yang jelas, tanpa permisi, tiba-tiba nongol di helaian kaos produksi rumah mode terkenal, Georgio Armani. Seperti biasa, orang Indonesia pun langsung ribut, heboh, protes, dan kebakaran jenggot karena kembali merasa kecolongan.

Ternyata bukan cuma negeri jiran Malaysia yang suka nyolong aneka hak kekayaan Indonesia. Rumah mode kondang sekelas Georgio Armani ternyata juga kepincut dengan hak kekayaan Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, lambang negara yang selalu diagung-agungkan setengah disakralkan, nekad dicomotnya.

Dengan sedikit kreatifitas seni grafis dan mode, lambang Garuda Pancasila yang telah mengalami modifikasi kemudian dicetak pada lembaran kaos berlabel Armani Exchange. Maka jadilah kini, tidak lagi sekadar “Garuda Di Dadaku” tetapi Garuda sudah sampai di perutku. Karena gambar ‘Garuda Pancasila’ itu sedemikan besarnya, tidak di dada saja, tetapi memang sampai ke daerah perut.

Tetapi, seorang teman yang saya kenal di Yahoo Messenger, malah tenang-tenang saja. Bagi dia, penggunaan gambar lambang negara pada pakaian adalah hal yang lumrah. Apalagi di negara-negara barat. “Di Amrik (Amerika Serikat, maksudnya) aja motif bendera bisa dibuat bra dan bikini,” tulisnya enteng.

Menurutnya, pihak Armani memang tidak ada bermaksud melecehkan bangsa Indonesia. Dia hanya menjadikan Garuda Pancasila sebagai gagasan untuk produksi rumah modenya. Tentu saja dengan harapan, kaos oblongnya itu laris terjual.

Cuma tentu belum jelas benar, kaos produksinya itu laris manis karena mereknya yang terkenal dan bergengsi, atau karena gambar ‘Garuda Pancasila’-nya yang bagus dan menarik perhatian para pembeli.

Dengan nada setengah bercanda, teman saya berpendapat, justru bila kaos bergambar ‘Garuda Pancasila’ itu beredar ke segala pelosok dunia, maka itu menjadi promosi gratis bagi negara Indonesia.

Tentu promosi gratis itu akan lebih afdol bila pada setiap kaosnya Giorgio Armani menyertakan label kecil yang menjelaskan bahwa, inspirasi dari gambar pada kaos itu datang dari lambang negara Indonesia yang diberi nama Garuda Pancasila.

Pendapat teman saya itu ada benarnya, meski memang nyeleneh. Meski tidak ada hubungannya dengan promosi Indonesia di dunia, kasus kaos Armani Exchange bergambar ‘Garuda Pancasila’ memberikan pelajaran penting tentang pemahaman dan pengenalan atribut-atribut negara.

Selama ini yang selalu sering dibicarakan sebagai atribut negara hanyalah gambar-gambar atau foto presiden dan wakil presiden. Sering terjadi, pemerintah atau kalangan lingkaran dalam istana selalu ribut bila ada kelompok demonstran membakar, menginjak-injak atau merobek-robek gambar atau foto presiden atau wakil presiden.

Bisa dipastikan demonstran yang nekad membakar, menginjak-injak atau merobek-robek gambar atau foto presiden dan atau wakil presiden langsung ditangkap aparat keamanan. Sang demonstran itu akan dengan mudah dikenakan tuduhan melakukan penghinaan para presiden dan atau wakil presiden, atau melecehkan atribut-atribut negara.

Tetapi ketika lambang negara Garuda Pancasila dicomot oleh Giorgio Armani dan dimodifikasi seenak perut dia, pemerintah tampak cuek saja. Padahal sudah jelas Garuda Pancasila, seperti halnya Sang Saka Merah Putih, adalah juga atribut negara.

Beruntung rumah mode Armani cukup tahu diri, dan segera menarik katalog produk terbarunya serta tidak mendistribusikan kaos bergambar ‘Garuda Pancasila’ itu di Indonesia.

Toh inti permasalahannya bukan dengan sendirinya selesai begitu saja. Karena masalahnya adalah kurangnya penghargaan serta kepedulian terhadap Garuda Pancasila sebagai lambang negara.

Lambang Garuda Pancasila seolah telah menjadi kewajiban rutin untuk hadir di setiap ruang kelas pada semua sekolah dan perguruan tinggi, loby kantor, ruang kerja pejabat, ruang rapat/pertemuan, atau di setiap balai desa/kelurahan. Tetapi kehadiran gambar Garuda Pancasila dalam bingkai berkaca itu, seolah hanya sekadar memenuhi aturan.

Gambar Garuda Pancasila nangkring menempel di dinding seolah tanpa jiwa, tanpa makna, dan karenanya tidak mendapatkan. Tak ada yang peduli bila gambar Garuda Pancasila itu berdebu atau telah pudar warnanya.

Yang lebih sering mendapatkan perhatian justru gambar foto presiden dan wakil presiden. Itu pun hanya lima tahun sekali, saat ada pergantian presiden dan wakil presiden. Bisa jadi, kurangnya penghargaan dan kepedulian itu karena persoalan lambang negara ini tidak langsung menyentuh persoalan perut dari setiap warga negara.

Mungkin saja, sudah saatnya membumikan konsepsi Garuda Pancasila agar dapat lebih menyentuh urusan perut setiap warga negara. Atau, apakah lambang negara perlu berganti tiap lima tahun, agar bisa mendapatkan kepedulian dari warga negaranya?

(28/1) sumber : news-complete

Sabtu, 23 Januari 2010

Penyanyi Lip Sync Di denda 110

24 - 01 - 2010
Penyanyi Lip Sync Didenda Rp 110 juta

Lip Sync (Lip Synchronization) atau konser tanpa suara asli tetapi hanya dengan cuap-cuap menirukan suara yang diputar melalui pengeras suara ternyata di China dianggap sebagai suatu kebohongan publik. Oleh karena itu Kementerian Kebudayaan China mengeluarkan kebijakan pada Agustus 2009 lalu untuk mendenda penyanyi yang melakukan lip sync.

Korban pertama yang menjadi korban dari kebijakan ini adalah Starlets Yin Youcan dan Fang Ziyuan. Dua penyanyi China ini harus membayar total 80 ribu Yuan atau Rp 110 juta gara-gara bernyanyi lip sync Kedua penyanyi ini kedapatan hanya bercuap-cuap saat mereka konser di Provinsi Sichuan pada September 2009 lalu, seperti dilansir dari AFP, Minggu (24/1/2010).

Seandainya Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia mengadopsi kebijakan ini, mungkin negara kita akan memperoleh tambahan pendapatan negara dari Pungutan Negara Bukan Pajak yang jumlahnya cukup menjanjikan. Pasalnya cukup banyak acara musik di tanah air yang menggunakan metode lips sync ini. Hitung saja jika satu orang penyanyi didenda Rp 50 juta-an. Dengan asumsi tiap acara mengundang 5 penyanyi saja tiap hari dan ada 4 acara yang sama di Indonesia. Maka sehari saja denda yang menjadi pemasukan negara bisa sampai 1 M. Satu bulan mencapai 30 M dan setahun mencapai 365 M. Jumlah yang lumayan untuk setidaknya menyekolahkan anak-anak jalanan. (SWP)

Posted by sandry at 10:14 PM
Labels: denda, Lip Sync, penyanyi

Sumber Sudah Bekerja sama dengan news- complete